Kisah hidup Diana
Di ujung senja dipinggir harapan
seorang gadis remaja bersandar di dahan pohon kelapa yang menjulang nan elok
nian.
Desiran angin danau,serbuan ombak
yang menggulung daratan yang indah dalam fenomena alam ini.
Butiran pasir di pantai yang begitu
putih bagaikan gula nan halus menyapa gadis kecil tersebut di dalam benaknya.
Gadis remaja yang berusia 18 tahun dan memiliki bola
mata yang bersinar,serta memiliki wajah nan anggun dan pintar ini adalah Diana namanya yang sedang menatap hampa pantai
yang menjadi saksi atas meninggalnya kedua orang tua atas peristiwa mengerikan
ketika ia berusia 3tahun,yang melihat langsung kejadian para manusia bejat yang
ingin menguasai daerah pesisir pantai itu…
Ketika itu :pak ahmad salah seorang
nelayan yang sedang mencari ikan untuk kehidupannya dan anaknya disertai dengan
istri dan anaknya.
Seketika itu angin bersilir menghembus ketenangan ombak
yang menggulung daratandan seketika itu jugalah Langit berubah menjadi hitam
yang pertanda buruk Diana dimulai.
Duarrrrr……suara ledakan yang berasal dari kapal perang
milik Jepang itu tepat berada di depan
pandangan pak ahmad yang sedang mengaitkan jangkar ke sebuah tongkat panjang
yang kuat,ketika itu Diana lari dengan kencang menuju sebuah pohon besar dan
melihat kondisi tersebut.
Seorang jendral Jepang berpeawakan tinggi besar serta
garang ini tak banyak bicara terhadap pak Ahmad dan istrinya bu karti,sehingga
peluru jahannam itu terhempaskan kepada pak ahmad dan istrinya tersebut,dan
mati seketika.
Sementara dibalik pohon besar tadi
Diana tersungkur melihat kejadian mengerikan tersebut dan hampir saja ia
tertembak jua,tetapi dengan kecerdasannya dia dapat melampaui jendral Jepang
tersebut.
Sejak kejadian itu hingga kini ia
hidup bersama kakek dan nenek nya yang bekerja di salah satu siaran tv
Indonesia dengan umur yang belum terlalu tua.
Hari demi hari Diana lewati dengan
gembira hingga pada akhirnya Diana menikah dengan orang aceh.
Diana hidup dalam keluarga yang
berkecupukan hingga pada akhirnya ketika dia merasa kekurangan uang Diana pergi
ke sebuah cafĂ© dan menjual dirinya hingga fajar pun tiba…
Jefry suaminya yang cemas terus bekata kepada Diana
yang selalu pulang malam tersebut dengan nada yang keras”Diana aku ini suamimu
ke mana saja kamu pergi semalaman tidak pulang hah!!!???”Diana menimpal
pertanyaan jefry dengan nada yang tak kalah kencang”apa pedulimu???kita hidup
gini-gini aja!!!aku ingin mengubah nasib kita,jadi jangan menghalangi
aku!!!terserah aku dong???ini hidup aku!!!”seraya meninggalkan jefry dan masuk
ke kamar sambil membanting pintu…
Jefry tak kuat lagi menahan itu semua,hingga pada
suatu hari jefry mengadukan semua ini kepada nenek Diana “nek,,,jefry gak kuat
dengan Diana,mohon bantuan nya nek???”nenek Diana menjawab”pangiil Diana ke
sini!!!”
Diana datang keesokan harinya dan neneknya pun
mengajak Diana untuk menyaksikan sebuah tayangan tersebut yang berisi kedua
orang tua Diana dan menyetel dokumen tersebut dari kantor neneknya…lama Diana
menyaksikan,nenek Diana pun berkata dengan isak tangis yang mendalam”itu adalah
orang tuamu Diana yang ditembak oleh Jepang saat di pesisir pantai,dan itu kamu
yang lucu,baik,sholeha,dan pintar,orang tuamu itu sangat hebat,mereka
tangguh,nenek harap kamu bias seperti mereka”.di dalam hati Diana brpikir,”apa
yang terjadi padaku??? Mengapa aku begitu egois pada suamiku??? Mana sosok
Diana yang dahulu??? Maafkan aku ummi,abi,dan jefry.” Dan tak terasa air suci
ketulusan hati Diana mengalir dari pelupuk matanya yang membasahi
pipinya.ketika itu Diana langsung memeluk neneknya dengan isak tangis yang
mendalam dan berkata”maafkan aku nek!!!yang telah berbuat banyak salah”dan
Diana mengucapkan itu juga kepada jefry suaminya dengan isak tangisan yang
lebih kuat lagi”maafkan aku ya bang yang telah melakukan banyak salah…”.
Setelah itu Diana dan jefry hidup
dengan rukun kembali……
cby:wahyu hidayat cucu pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar