FAQIH
Angin
bersilir terus berganti,rembulan nan elok menambahkan ketenangan hati.
Ditengah lantunan ayat suci yang terdengar syahdu yang
berasal dari sebuah surau yang berada di pinggir pantai kota brunei darussalam
yang menambahkan ketenangan untuk faqih yang saat itu baru berusia 5 tahun yang
sedang belajar al-qur’an bersama ust.Mahmud di surau tersebut.
Tak terasa dengan bergantinya jam
demi jam,pengajian pun usai dan faqih menuju rumahnya.keluarga pak salam dan bu
Aisyah ini memang sangat kental akan kekuatan agamanya.
Ditengah kesunyian malam burung gagak berkicau,langit
seketika berubah menjadi merah adakalanya bom yang datang dari rusia itu yang
ingin menjajah bumi brunei merubah kesunyian malam menjadi suatu titik
kehancuran bagi bumi brunei.
Tak terasa dentuman bom yang sangat keras berada di
depan rumah keluarga pak Salam ini,pada saat ini Faqih langsung lari dari rumah
sedangkan umminya meninggal begitu pula abinya,deras airmata yang keluar dali
pelupuk mata faqih,dan saat itu ada cengkraman tangan salah seorang prajurit
rusia yang ingin menahan Faqih untuk dia jadikan tentara rusia disaat usianya
dewasa nanti.
Di Rusia sang colonel penjajah pun
merubah nama faqih menjadi Robbert yang akan dilatih olehnya nanti.berbulan
bulan Robbert dilatih untuk menjadi prajurit yang tangguh.
Waktu terus berjalan.
Roda kehidupan terus berputar melewati lintasannya.
Satu jiwa yang berarti.
Saat itu umur Robbert genap 20 tahun dan ia sudsh sisp
untuk menjadi prajurit Rusia yang siap menjajah bumi Brunei kembali setelah 10
tahun Brunei kembali terebut dari tangan Rusia.
Saat itu bumi Brunei kembali terguncang oleh serangan
bom dari Rusia yang kembali menjajah,Robbert yang tak lain adalah Faqih
mendengar suatu lantunan lagu yang ia bising mendengarnya,lalu ia mendatangi di
mana sumber suara itu ada.Ternyata sumber suara itu berasal dari surau yang
beradadi pinggir pantai kota Brunei yang tetap berdiri kokoh meskipun banyak
penjajah yang datang dan masih ada pula seorang kakek yang sudah tua renta yang
tak lain adalah Ust.Mahmud yang tak salah lagi itu adalah guru ngaji Robbert
atau Faqih ketika ia berusia 5 tahun.
Robbert mendatangi kakek tersebut
seraya menyentak’hei!!! What are you doing in here and shut up I don’t like
that !!!”kakek tersebut tetap saja melantunkan ayat suci tersebut hingga pada
akhirnya Robbert menendang kakek tersebut dan menyentak”hei!!! Are you
crazy???i said to you shut up do you not listen me???!!!”kakek tersebut
tersungkur.
Robbert pun melihat apa yang dibaca
sang kakek tersebut dan dalam hatinya “I've read it all but when?”dan
Robbeert mencoba mengingat masa lalunya,ternyata ia adalah seorang muslim dan
kakek tua itu adalah Ust.Mahmud guru ngajinya dulu.seketika itu Robbert memeluk
kakek tersebut dan berkata” excuse me teacher
I just realized that
I was a Faqih”.
Dan setelah itu faqih kembali
mengucapkan syahadat dan menembak para prajurit Rusia yang berada di
sekitarnya,lalu Faqih pun wafat dengan kondisi syahid dan wajah bersinar bak
mentari di pagi hari menuju tempat singgah terakhir di surga jannatunna’im ketika kolonel datang ke surau tersebut.
cby: wahyu hidayat cucu pratama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar